Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement

metrosurakarta
11/15/2025, 11/15/2025 WIB
Last Updated 2025-11-15T11:58:43Z
Metrokota

Sabdatama PB XIV Di Atas Batu Gilang

Advertisement
PB XIV ucap sabdatama di sitihinggil keraton solo / foto: ms



METROKOTA- Acara hajad dalem jumenengan Pakoe Boewono XIV (PB XIV) di Keraton Kasunanan Surakarta pada Sabtu pagi (15/11) berlangsung lancar. 


Acara hajad dalem pergantian raja Mataram di Keraton Kasunanan yang di hadiri para kerabat, tamu undangan dan masyarakat Kota Solo, di awali prosesinya dari dalam Dalem Ageng. Selanjutnya menuju Siti hinggil untuk melaksanakan upacara keprabon. 


Di Sitihinggil,  PB XIV mengucap  sabdatama di atas batu Gilang sebagai titik sakral para penerus raja raja Mataram Islam meneguhkan janji mengemban amanah sebagai Raja di Keraton Surakarta. 


“Ing Watu Gilang iki, Ingsun hanetepaké nggentèni kalenggahané Kanjeng Rama Sinuhun Pakoe Boewono XIII, minangka Sri Susuhunan ing Karaton Surakarta Hadiningrat…” demikian sabdatama PB XIV.


Dalam sabdanya, Sampeyan Dalem mengikrarkan tiga janji besar yaitu, menjalankan kebijakan berdasarkan syariat Islam dan paugeran di Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.  Mendukung NKRI secara lahir dan batin sebagai bentuk kewajiban kenegaraan,  serta menjaga warisan adiluhung para Raja Mataram. 


Janji yang mengandung makna mendalam tersebut ditujukan kepada seluruh putra-putri dalem, keluarga besar, abdi dalem dan masyarakat luas agar menjadi penanda bahwa masa kebangkitan Karaton telah dimulai.


Setelah sabda selesai dibacakan, suasana berubah menjadi lebih hidup. Meriam salvo ditembakkan, gamelan mengalun, dan para tamu berdiri memberi penghormatan. Upacara pun berlanjut dengan kirab agung yang di mulai pada pukul 11.50 WIB.


Ribuan masyarakat dan ratusan Tamu undangan yang hadir pada acara tersebut memperlihatkan kuatnya dukungan negara dan dunia atas suksesi damai di Karaton Surakarta. 


Sementara itu, pada pukul 14.00 WIB, prosesi kondur Dalem dimulai. Sampeyan Dalem kembali menuju Kedaton melalui Kori Brojonolo, Bangsal Kamandhungan, Srimanganti, dan berakhir di Prabasuyasa. 


Selaku juru bicara,  GKR Timoe menegaskan,  bahwa Jumeneng Dalem SISKS Pakoe Boewono XIV adalah momentum agung yang menandai kembalinya tatanan Karaton berada pada jalur yang benar. 


“Karaton hari ini memasuki babak baru penuh harapan.  Sabda Dalem yang disampaikan di Watu Gilang bukan hanya ikrar kepemimpinan, tetapi juga restu sejarah yang mengikat kita semua untuk menjaga kelestarian budaya Mataram. Ini bukan sekadar suksesi, tetapi pemulihan martabat Karaton Surakarta,” Ujarnya


Upacara Jumeneng Dalem ini menjadi bukti di tengah dunia modern yang serba cepat dan digital,  paugeran adat yang berusia ratusan tahun masih memiliki ruang, wibawa, dan relevansi.


Sabda Dalem yang lahir dari Watu Gilang bukan sekedar  penanda kekuasaan, tetapi penanda keberlanjutan sejarah peradaban Jawa, dengan harapan Karaton Surakarta kembali bersinar, serta mampu mewujudkan kembali kemakmuran budaya Jawa di Nusantara.


Meski sebelum acara jumenengan putra mahkota PB XIV sempat di warnai konflik dualisme raja,  antara PB XIV putra mahkota dan  PB XIV Hangabehi, namun tak urung acara jumenengan putra mahkota menjadi PB XIV  berlangsung lancar, aman dan terkendali. 

(Jk)