Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement

metrosurakarta
10/23/2025, 10/23/2025 WIB
Last Updated 2025-10-23T02:22:59Z
Budaya

Kabar Duka Akhir Hayat Dalang Kondang Ki Anom Suroto

Advertisement

 

Anom Suroto/ Foto: istimewa


BUDAYA-Kabar duka datang dari dunia pedalangan,atas wafatnya dalang kondang asal  Solo Ki Anom Suroto atau yang memiliki nama kekancingan Kanjeng Raden Tumenggung Haryo Lebdo Nagoro atau Ki Anom Suroto. Kamis (23/10).


Kabar meninggalnya Ki Anom Suroto  dibenarkan oleh salah seorang putranya, yang juga berprofesi sebagai dalang wayang kulit.


Ki Anom Suroto wafat karena penyakit jantung setelah mendapat perawatan di RS Dr Oen Kandangsapi sejak beberapa hari lalu. Rencananya jenasah dalang kondang tersebut akan dimakamkan di Depokan Juwiring, Klaten, 23 Oktober, pukul 15.00WIB. 


Jenazah lebih dulu disemayamkan di Ndalem Timasan, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, salah satu rumah Ki Anom Suroto yang juga menjadi sanggar seni.


Almarhum meninggalkan seorang istri, enam putra dan 15 cucu. 


Anom Suroto lahir di Klaten 11 Agustus 1948 atau berusia 77 tahun. Ia mulai belajar mendalang sejak umur 12 tahun dari orangtuanya Ki Sadiyun Harjadarsana yang juga berprogesi sebagai seorang dalang. Selain belajar dari otang tuanya, Anom Suroto secara tidak langsung juga pernah belajar kepada Ki Nartosabdo dan beberapa dalang senior lainya.


Pada tahun 1968, Anom Suroto sudah tampil di RRI (Radio Republik Indonesia), setelah melalui seleksi ketat. Tahun 1978 ia diangkat sebagai abdi dalem Penewu Anon-anon dengan nama Mas Ngabehi Lebdocarito.


Hingga akhir abad ke-20 ini, Anom Suroto adalah satu-satunya yang pernah mendalang di lima benua, antara lain di Amerika Serikat pada tahun 1991, dalam rangka pameran KIAS (Kebudayaan Indonesia di AS). Ia pernah juga mendalang di JepangSpanyolJerman BaratAustralia dan pada 2018 awal beliau mendalang di Rusia.


Khusus untuk menambah wasasan pedalangan mengenai dewa-dewa, Dr. Soedjarwo, Ketua Umum Sena Wangi, pernah mengirim Ki Anom Suroto ke India, Nepal, Thailand, Mesir, dan Yunani.


Tahun 1995 ia memperolah Satya Lencana Kebudayaan RI dari Presiden Soeharto.


Pada tahun 1993, dalam Angket Wayang yang diselenggarakan dalam rangka Pekan Wayang Indonesia VI-1993, Anom Suroto terpilih sebagai dalang kesayangan.


Dalam organisasi pedalangan, Anom Suroto menjabat sebagai Ketua III Pengurus Pusat PEPADI, untuk periode 1996 – 2001.


Anom Suroto yang pernah mendapat anugerah nama Lebdocarito dari Keraton Surakarta, pada 1997 diangkat sebagai Bupati Sepuh dengan nama baru Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Lebdonagoro.

(red)