Advertisement
METROKOTA- Kabar duka
berpulangnya Sampeyan Dalem Ingkang Sinoehoen Kanjeng Soesoehoenan Pakoe
Boewono XIII Ngabdurrahman Sayidin Panatagama atau PB XIII di Keraton Kasunanan
Surakarta pada Minggu Pagi (02/11), merupakan
kabar kelam yang meliputi keraton dan masyarakat Kota Surakarta.
Tak terkecuali
keluarga besar Forum Budaya Mataram (FBM) dan Dewan Pemerhati dan Penyelemat
Seni Budaya Indonesia.
Melalui
ketua umumnya, BRM. Dr. Kusuma Putra, S.H,.M.H, Forum Budaya Mataram dan DPPSBI
mengucapkan belasungkawa yang sedalam dalamnya atas berpulangnya Sinuhun PB
XIII.
‘ Semoga
Sinuhun PB XIII wafat husnul khatimah, diberikan tempat surga-Nya Allah SWT’ Ucapnya
Selain mengucapkan
rasa belasungkawa, Ketua FBM juga mengenang jasa dan peran Sinuhun PB XIII selama
beliau menjadi raja sebagai pemangku adat, tradisi dan budaya Jawa di Keraton
Kasunanan Surakarta.
Di masa
kepemimpinanya, Keraton Surakarta menurut Kusuma, senantiasa berupaya
melestarikan dan membangun budaya jawa.
Tidak hanya
lewat tradisi hajad dalem yang selama ini rutin di selenggarakan tiap tahun seperti kirab malam 1 sura, grebeg sekaten, tutup suran,
sedekah mahesa lawung, sesaji empat kiblat dan tradisi adat lainya.
Tetapi PB
XIII juga membuka lebar lebar Keraton Surakarta untuk bersinergi dengan
Pemerintah Kota dan semua unsur pelestari budaya, dalam rangka mengembangkan
dan mengembalikan lagi kuncaraning Keraton Kasunanan Surakarta.
Hal itu tercermin
dari event kirab prajurit yang rutin di selenggarakan pada akhir pekan di depan
Kamandungan Keraton Solo yang di sajikan untuk masyarakat umum. Begitupun keterbukaan
akses bagi para awak media saat acara tingalan jumenengan dalem.
Para awak
media diberikan akses untuk meliput, meski semua itu harus ada aturan dan mengikuti
tatanan yang berlaku di dalam Keraton Surakarta.
Sikap keterbukaan
tersebut sangat di apresiasi oleh FBM, sebab jika tidak dikenalkan kepada masyarakat
umum khususnya para generasi muda, maka generasi penerus akan sulit mencintai.
Apalagi diharapkan untuk melestarikan budaya jawa, sebab, tak kenal maka tak sayang.
Di era
teknologi modern yang kian maju seperti sekarang ini, melalui informasi digital
kita bisa dengan mudah mengakses sekaligus memperkenalkan budaya jawa ke dunia
luas. Tidak hanya seni budaya, adat dan tradisi, namun nilai nilai luhur yang
ada di dalamnya juga harus di sampaikan keluar, agar bisa menjadi tuntunan kehidupan bermasyarakat.
Peran dan
jasa PB XIII yang menjunjung tinggi nilai nilai budaya Jawa tersebut hendaknya bisa
di tiru oleh raja berikutnya. Siapapun dia yang nanti akan menduduki singgasana,
maka harus meniru jejak langkah raja raja Mataram sebelumnya.
Kemajuan
dan kemunduran sebuah kepemimpinan itu tak lepas dari sejarah masa lalu. Sebab upaya
penyelamatan budaya jawa di Nusantara tak bisa di lepaskan dari peran para
penerus Raja Raja Mataram Islam di tanah jawa, Terang Ketua Umum FBM dan DPPSBI.
Kusuma berharap, kedepan Keraton Surakarta bisa semakin bertambah maju, serta mengembalikan lagi kejayaan para leluhur leluhurnya.
Sinuhun
Paku Buwono XIII merupakan Raja di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Ia
merupakan penerus tahta raja raja Mataram Islam yang lahir pada tanggal 28 Juni
1948, wafat 02 Nopember 2025.
Sinuhun PB
XIII merupakan putra dari Raja Paku Buwono XII dengan seorang istri yang bernama
KRAy Pradapaningrum.
(jk)
