Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement

metrosurakarta
10/30/2025, 10/30/2025 WIB
Last Updated 2025-10-30T01:17:22Z
Pariwisata

Menpar : Gen Z Dan Milenial Motor Penggeralk Sektor Pariwisata Makin Hidup

Advertisement

 

Larung Jeladri di Pantai Parangkusuma / Foto : Metrosurakarta


PARIWISATA- Generasi Z dan milenial kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, sekarang menjadi motor utama penggerak sektor pariwisata makin hidup. Mereka memiliki karakter unik yang bikin cara berwisata beda dari generasi sebelumnya.

“Ada perubahan demografi, gen Z dan milenial kini menjadi motor baru pertumbuhan pariwisata dunia dengan minat pariwisata paling tinggi. Karena itu, kita perlu menghadirkan pengalaman yang sesuai dengan preferensi mereka,” UJar Menteri Pariwisata dalam acara Tourism Outlook di Jakarta, Rabu.(29/10/2025)

Tren wisata global kata Menpar sekarang mengalami perubah di tiga faktor penting yaitu, asal wisatawan, demografi, dan cara memilih destinasi.

Dari sisi demografi, gen Z dan milenial lebih aktif mencari ide liburan melalui media sosial. Mereka kerap melihat konten konten dari para kreator untuk tahu ulasan tempat wisata dan bahkan mulai pakai teknologi AI buat membantu merencanakan perjalanan.

Kalau soal motivasi, dua generasi ini lebih fokus pada pengalaman pribadi dan cerita yang bisa dibagikan.

52%  Generasi Z rela mengeluarkan uang yang lebih untuk pengalaman wisata jauh lebih tinggi, dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Perubahan tersebut membuka peluang besar bagi promosi pariwisata Indonesia.

Strategi promosi digital berbasis pengalaman mampu mebikin Indonesia lebih mudah dijangkau wisatawan dunia secara personal. Event Pacu Jalur yang jadi bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, sukses menarik perhatian jutaan orang lewat media sosial.

Pacu Jalur mencatat lebih dari 1,6 juta pengunjung dan puluhan juta impresi online karena promonya disesuaikan dengan gaya generasi muda yang suka hal autentik dan informatif.

Tren baru lainya di mana tempat-tempat wisata yang sebelumnya jarang dikunjungi kini mulai dilirik. Alasannya, banyak wisatawan ingin eksplor destinasi yang beda dari tempat utama.

Perjalanan antar wilayah di Asia Tenggara pun diprediksi makin ramai, dari 24 persen di tahun 2023 jadi 30 persen pada 2030.

 Hal itu membuka peluang bagi Indonesia untuk mengemas ulang dan memperkaya produk wisata. Menggabungkan destinasi populer dengan destinasi MICE di sekitarnya, menciptakan paket wisata yang lebih autentik.

Indonesia dalam hal ini memiliki modal kuat untuk memanfaatkan tren tersebut karena kekayaan alam dan budaya yang beragam. Setiap daerah bisa menawarkan pengalaman yang unik, bahkan antar wilayah yang berdekatan pun punya pesona yang berbeda.

Wisatawan bisa menikmati pantai dan resort di Bali, lalu lanjut ke Banyuwangi untuk petualangan di sisi lain yakni Pulau Jawa.

Letak geografis yang berdekatan tersebut memungkinkan kita memaksimalkan potensi pariwsata intra-regional, dengan mendorong mereka untuk tinggal lebih lama dan menjelajahi lebih banyak tempat tempat di Indonesia.