Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement

metrosurakarta
10/31/2025, 10/31/2025 WIB
Last Updated 2025-10-31T12:43:06Z
MetrokotaRagam

Radio Komunitas Pasar Klewer, Bertahan Di Tengah Kemajuan Technologi Informasi Digital

Advertisement
Lusi Caritas / Foto : Metrosurakarta


METROKOTA- Di tengah himpitan kemajuan technologi dunia digital yang kian maju seperti sekarang ini, radio komunitas rupanya masih bertahan eksistensinya di tengah hiruk pikuk suasana keramaian pasar.


Radio komunitas adalah jaringan radio berbasis kabel yang kerap kita jumpai dan dengar suaranya di plasa dan mall. Dalam keseharian, radio komunitas tidak hanya teman bagi para pedagang dan pengunjung agar mereka tidak jenuh beraktivitas di pasar, namun juga dapat menjadi sarana untuk menyajikan informasi dan menawarkan barang dagangan.


Bagi sebagian orang, radio komunitas kadang juga di nyinyir karena dianggap hanya memperdengarkan lagu lagu di tengah keramain pasar. Akan tetapi jika kita melihat lebih jauh lagi fungsi radio komunitas, ia juga mampu menyajikan informasi sejalan dengan kode etik jurnalistik.


Jika media online dan televisi menyajikan berita melalui karya tertulis dan audio visual, radio komunitas menyajikan informasi melalui siaran audio.



Secara umum radio ini justru memiliki kelebihan. Sebab, mau tidak mau mereka yang berada di dalam plasa atau pasar harus mendengarkan informasi yang di sampaikan penyiar. Meski para pendengarnya hanya berada dalam lingkup pasar.

Eksistensi radio komunitas di Kota Solo saat ini masih dapat kita jumpai di Pasar Klewer. Tak kurang dari 30 tahun Lusi Caritas mengelola radio komunitas di Pasar Klewer. Sehingga dia bisa menyampaikan suka duka selama menggeluti profesi tersebut.


Lantas apa suka duka mengelola radio komunitas?


Kepada metrosurakarta Lusi mengungkapkan suka duka mengelola radio komunitas di Pasar Klewer.


Hal yang membuat para penyiar radio komunitas kena semprot para pedagang yakni, apabila sang penyiar lupa melantukan suara adzan saat tiba waktu sholat.


Selain itu untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional beserta honor para penyiar, Lusi harus bekerja keras mencari iklan untuk kebutuhan tersebut.


Di tengah situasi dan kondisi ekonomi seperti sekarang ini, mencari iklan bukanlah hal yang mudah dilakukan. Belum lagi kebutuhan biaya perawatan jaringan kabel yang harus di maintenance setiap waktu tertentu.


‘ Itu juga membutuhkan biaya perawatan’ Jelasnya.


Kebutuhan biaya tersebut bahkan di ungkapkan oleh Lusi bisa mencapai ratusan juta rupiah, seperti pada saat pasar klewer kebakaran puluhan tahun silam. Semua perangkat radio komunitas yang di kelolanya hangus terbakar. Sehingga ia harus mencari uang untuk membangun jaringan radio yang baru.


Sementara itu rasa suka dan gembira dia rasakan saat musim lebaran tiba. Banyak pedagang memberikan hadiah lebaran seperti baju, kain dan kebutuhan lainya.


Hasil dari jerih payahnya mengelola radio komunitas selama ini, Lusi berhasil menyekolahkan anaknya di sebuah perguruan tinggi di Bandung. Ia juga membantu menopang kehidupan keluarganya.


Meski secara hitung hitungan matematika, uang dari hasil jerih payah dia mengelola radio komunitas masih jauh dari cukup, tetapi dengan rasa syukur dan iklas menerima,  Lusi mampu mencukupi berbagai kebutuhan hidup keluarganya.


Di ceritakan sebelum dia menekui radio komunitas di Pasar Klewer, Lusi pernah bekerja menjadi salah seorang penyiar di sebuah radio ternama di Kota Solo. Namun sejak dia di beri tanggung jawab mengelola radio komunitas di Singosaren Plasa pada waktu itu, Lusi kemudian resend dari pekerjaanya.


Bagi Lusi, menjadi pengelola radio komunitas juga tidak menghilangkan hobi dan profesinya sebagai seorang penyiar.


Setelah beberapa tahun mengelola radio komunitas di Singosaren Plasa, Lusi lantas mengembangkan usahanya di pasar klewer. Dua radio komunitas, satu di pasar klewer lama dan satunya lagi di pasar klewer timur di kelolanya.


Radio komunitas Pasar Klewer Timur kata Lusi, milik paguyuban pedagang yang di serahkan tanggung jawab pengelolaanya.


Oleh karena itu sebagai pihak penanggung jawab, Lusi tidak hanya berusaha terus memberikan yang terbaik untuk para pendengarnya, tetapi juga menyapa para pedagang dan pembeli agar ada interaksi dan jalinan silaturahami yang membuat para pembeli betah berbelanja di pasar klewer.  


(Djoko)