PENDIDIKAN-Setelah sekian lama menanti, para alumni Universitas Dharma (UNDHA)
AUB Surakarta sekarang sudah tidak perlu lagi bingung mencari kampus untuk
melanjutkan jenjang pendidikan S3, sebab tak lama lagi Universitas Dharma AUB
Surakarta akan membuka perkuliahan mahasiswa S3 Ilmu Managemen.
Setelah hasil pengajuan perkuliahan jenjang doctoral tersebut
di setujui oleh Kemendikti. Alhamdulilah saat ini rekomendasi tersebut sudah turun’
Ujar Ketua Yayasan Undha AUB Surakarta,
Dr. Anggoro Panji Nugroho, M.M.
Selain jenjang S3, UNDHA AUB saat ini kata Anggoro, juga tengah
mengajukan beberapa prodi lainya, untuk melengkapi fakultas yang ada di UNDHA
AUB Surakarta.
Penambahan beberapa program studi tersebut ujar dia, merupakan
langkah strategis yang harus di ambil untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan dunia
perguruan tinggi saat ini yang semakin maju. Serta ketatnya persaingan antar perguruan
tinggi swasta di tengah himpitan perguruan tinggi negeri.
Modernisasi pengelolaan perguruan tinggi adalah sebuah
keniscayaan yang harus di hadapi. Akan tetapi jangan sampai modernisasi tersebut
menghilangkan dasar dari misi dan visi UNDHA AUB yang berkiblat pada nilai nilai
luhur di dalam mencerdaskan masyarakat , bangsa dan negara.
Sejalan dengan misi dan visi para pendiri UNDHA AUB yang konsisten
terhadap pembangunan intelektual, spiritual dan emosional. Tiga hal tersebut dasar
utama pembangunan karakter untuk mencetak generasi muda sebagai agen perubahan yang
harus mengedepankan etika, adab, budi pekerti dan gotong royong.
Generasi muda sebut Anggoro, harus mampu memfilter dirinya sendiri
dari derasnya arus informasi yang bisa merusak moral, pribadi dan tata
kesopanan di tengah masyarakat.
Sebagai kampus yang lahir dari sebuah perjalanan panjang para
pejuang yang ingin terus berjuang tidak lagi mengangkat
senjata tetapi melalui dunia pendidikan, para pendiri UNDHA AUB Surakarta
meletakkan tiga prinsip pembangunan mental, spiritual dan intelektual melalui Tri
Suci atau tiga perilaku kebaikan yaitu, SEPI
ING PAMRIH, RAME ING GAWE, MEMAYU HAYUNING BAWANA.
Sepi artinya sunyi tidak ramai. Sunyi dalam hal ini tidak
memiliki pamrih dalam beramal soleh dan kebaikan. Mendharma bakti sebesar
besarnya untuk menyelamatkan dan mensejahterakan alam raya. Bekerja tulus ihklas mengabdi kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dengan terus berusaha bermanfaat untuk sesama.
Rame ing gawe, senantiasa berbuat baik untuk masyarakat,
bangsa dan negara tanpa berharap pamrih dan pujian. Sebab sebaik baiknya
manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi sesama.
Sedangkan Memayu Hayuning Bawana adalah sikap dari sebuah
tujuan didalam menjaga dan merawat alam raya. Sikap tersebut di wujudkan dalam
perilaku baik, di dalam menjaga hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan
alam, dan manusia dengan Tuhan Sang Maha PenciptaNya.
Tiga nasehat kebaikan atau sesanti suci ini bukan sebuah
gagasan baru di dalam UNDHA AUB, tetapi sudah ada sejak nenek moyang kita dulu.
Bahkan sudah menjadi pedoman hidup ( falsafah hidup) masyarakat Nusantara yang
selalu mengutamakan kekayaan ruhani dari pada nafsu jasmani.
Hakikat Pendidikan adalah mendidik ahklak dan perilaku,
serta membangun rasionalisme berfikir berlandaskan ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan tanpa ahklak akan cenderung merusak, sebab ketiadaan kasih sayang,
toleransi, tanpa memikirkan sebab akibat hanya untuk tujuan semata.
Begitupun ahklak jika tidak di barengi dengan kemampuan
intelektual maka akan menjadikan manusia bodoh, jauh dari ilmu pengetahuan dan
rasional berfikir.
Oleh karena itu Ketua Yayasan UNDHA AUB berharap, konsistensi Pendidikan yang berkiblat pada kebangsaan dan nilai nilai luhur budaya bangsa harus terus di tekankan dan dijaga, agar para mahasiswa lulusan UNDHA AUB Surakarta tidak hanya siap di dunia kerja dan dunia usaha melalui kompetensi yang ada, tetapi juga mampu menjadi pemersatu keragaman di tengah masyarakat, pungkasnya.
(tok)