Advertisement
METROKOTA - Seakan tak pernah reda konflik perebutan kekuasaan yang membelit
keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat trah PB XII.
Beberapa tahun silam pasca surudnya PB XII, muncul dua matahari
kembar di Keraton Kasunanan Surakarta antara PB XIII Hangabehi dan PB XIII Tedjowulan
yang berakhir dengan rekonsiliasi.
Kini perebutan tahta di Keraton Surakarta kembali mencuat setelah
Sinuhun PB XIII mangkat ke tempat peristirahatanya yang terakhir.
Dua putra almarhum PB XIII yakni, putra mahkota Kanjeng Gusti Pangeran Adipati
Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram dan KGPH Hangabehi, keduanya
mengklaim sebagai penerus tahta PB XIII.
Jika sang putra mahkota berikrar di depan jenasah PB XIII,
sementara itu KGPH Hangabehi di tetapkan oleh keluarga besar Keraton Kasunanan
Surakarta melalui pertemuan kerabat besar dan Lembaga Dewan Adat Keraton
Surakarta di Sasana Handrawina, yang dihadiri oleh berbagai perwakilan
keluarga, Maha Menteri Panembahan Agung Tejowulan, serta PAKASA dari sejumlah
kabupaten.
GKR Wandansari (Gusti Moeng) selaku Ketua Lembaga Dewan Adat
Keraton Surakarta mengatakan, pengangkatan berawal dari niat untuk menyatukan keluarga
besar dan menjaga keutuhan keraton usai beragam peristiwa yang sempat
menimbulkan perpecahan di dalam keluarga keraton. Kamis (13/11/25).
Gusti Moeng juga menyampaikan, bahwa persoalan internal yang
sebelumnya muncul dengan pihak Sasana Putra sudah dianggap selesai. Selanjutnya
seluruh kerabat sekarang fokus menjaga persatuan dan melestarikan tradisi
budaya jawa.
Sedangkan penobatan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV, ungkap Gusti
Moeng, itu terjadi secara spontan usai acara pertemuan. Merupakan kehendak
Tuhan dan sesuai dengan paugeran yang berlaku di dalam keluarga keraton.
“Penobatan PB XIV yang mana kami sendiri juga kaget. Kejadian
waktu mau nutup metting kok tiba-tiba melangkah seperti itu’ Ujarnya
Di bawah kepemimpinan PB XIV di harapkan oleh Guti Moeng,
dapat menjadi titik balik memulihkan marwah dan kelestarian budaya Jawa di
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Membawa Keraton pada kemakmuran beserta dengan para kawulanya.
Selaku sesepuh di dalam kerabat keraton, posisi Tedjowulan
berperan sebagai penghubung antara kerabat dengan pemerintah.
“Koordinasinya tetap, Gusti Tedjo sebagai sesepuh. Semua
yang kita lakukan harus melibatkan beliau untuk koordinasi dengan pemerintah,” ucapnya.
Terpisah dari berbagai sumber informasi yang di himpun metrosurakarta, acara jumenengan putra mahkota yang di rencanakan akan di gelar besuk hari Sabtu pagi, 15 Nopember 2025 tetap akan di selenggarakan di keraton Surakarta.
