Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement

metrosurakarta
11/13/2025, 11/13/2025 WIB
Last Updated 2025-11-13T12:33:53Z
BudayaMetrokota

Penobatan PB XIV Hangabehi: Matahari Kembar Kembali Terbit Di Keraton Surakarta

Advertisement

 

Penobatan PBXIV Hangabehi / foto :istimewa


METROKOTA - Seakan tak pernah reda konflik perebutan kekuasaan yang membelit keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat trah PB XII.

 

Beberapa tahun silam pasca surudnya PB XII, muncul dua matahari kembar di Keraton Kasunanan Surakarta antara PB XIII Hangabehi dan PB XIII Tedjowulan yang berakhir dengan rekonsiliasi.

 

Kini perebutan tahta di Keraton Surakarta kembali mencuat setelah Sinuhun PB XIII mangkat ke tempat peristirahatanya yang terakhir.

 

Dua putra almarhum PB XIII yakni,  putra mahkota Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram dan KGPH Hangabehi, keduanya mengklaim sebagai penerus tahta PB XIII.

 

Jika sang putra mahkota berikrar di depan jenasah PB XIII, sementara itu KGPH Hangabehi di tetapkan oleh keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta melalui pertemuan kerabat besar dan Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta di Sasana Handrawina, yang dihadiri oleh berbagai perwakilan keluarga, Maha Menteri Panembahan Agung Tejowulan, serta PAKASA dari sejumlah kabupaten.

 

GKR Wandansari (Gusti Moeng) selaku Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta mengatakan, pengangkatan  berawal dari niat untuk menyatukan keluarga besar dan menjaga keutuhan keraton usai beragam peristiwa yang sempat menimbulkan perpecahan di dalam keluarga keraton. Kamis (13/11/25).

 

Gusti Moeng juga menyampaikan, bahwa persoalan internal yang sebelumnya muncul dengan pihak Sasana Putra sudah dianggap selesai. Selanjutnya seluruh kerabat sekarang fokus menjaga persatuan dan melestarikan tradisi budaya jawa.

 

Sedangkan penobatan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV, ungkap Gusti Moeng, itu terjadi secara spontan usai acara pertemuan. Merupakan kehendak Tuhan dan sesuai dengan paugeran yang berlaku di dalam keluarga keraton.

 

“Penobatan PB XIV yang mana kami sendiri juga kaget. Kejadian waktu mau nutup metting kok tiba-tiba melangkah seperti itu’ Ujarnya

 

Di bawah kepemimpinan PB XIV di harapkan oleh Guti Moeng, dapat menjadi titik balik memulihkan marwah dan kelestarian budaya Jawa di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Membawa Keraton pada kemakmuran beserta dengan para kawulanya.

 

Selaku sesepuh di dalam kerabat keraton, posisi Tedjowulan berperan sebagai penghubung antara kerabat dengan pemerintah.

 

“Koordinasinya tetap, Gusti Tedjo sebagai sesepuh. Semua yang kita lakukan harus melibatkan beliau untuk koordinasi dengan pemerintah,” ucapnya.


Terpisah dari berbagai sumber informasi yang di himpun metrosurakarta, acara jumenengan putra mahkota yang di rencanakan akan di gelar besuk hari Sabtu pagi, 15 Nopember 2025 tetap akan di selenggarakan di keraton Surakarta. 

 (red)