Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement

metrosurakarta
12/14/2025, 12/14/2025 WIB
Last Updated 2025-12-14T12:16:45Z
BudayaMetrokota

Keraton Surakarta Tandai Berakhirnya Serangkaian Acara Jumenengan PB XIV Dengan Ritual Labuhan

Advertisement
Iring iringan tradisi hajad dalem labuhan dari Keraton Surakarta/ Foto: IStimewa

BUDAYA - Melengkapi rangkaian jumenengan dalem PB XIV Purubaya sebagai pengganti almarhun PB XIII,  Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar hajad dalem labuhan di tempat keramat yang di sakralkan oleh Keraton Surakarta pada Minggu pagi (14/12/2025).


Tempat keramat tersebut antara lain, Gunung Lawu, Brosot, Laut Selatan, Gunung Merapi, Kahyangan Dlepih dan Goa Wedusan Kayu Apak, Polokarto. Labuhan sekaligus sedekah sesaji tersebut merupakan akhir dari rangkaian  tradisi hajad dalem jumeneng raja yang menandai PB XIV sebagai raja yang sah.

 

Sebelum rombongan abdi dalem di berangkatkan ke tempat keramat dari Keraton Kasunana Surakarta, lebih dulu mereka mengawali proses ritual dengan menggelar wilujengan yang dilaksanakan di Kagungan Dalem Sasono Parasedya yang dipimpin langsung oleh SISKS Pakoe Boewono XIV.


Wilujengan tersebut sebagi bentuk permohonan doa, memohon keselamatan agar seluruh rangkaian adat berjalan lancar dijauhkan dari marabahaya, di berikan kemudahan, Rahmat dan berkah untuk semuanya.

 

Selaku juru bicara PB XIV, KPA Singonagoro menyampaikan bahwa seluruh prosesi di lakukan atas dasar paugeran Karaton yang bersumber dari naskah naskah kuno.

 

“Labuhan ini bukan sekadar tradisi, melainkan kewajiban adat yang memiliki makna spiritual, sebagai symbol serta laku untuk menyampaikan kepada para leluhur bahwa Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat telah memiliki raja baru yang sah yakni, SISKS Pakoe Boewono XIV,” Ujarnya

 

Oleh karena itu imbuh KPA Singonagoro, dengan berakhirnya Hajad Dalem Labuhan di beberaoa tempat keramat tersebut, maka seluruh rangkaian adat Jumenengan Raja di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dinyatakan rampung dan sah secara adat, sekaligus menjadi penanda spiritual dan budaya, bahwa tahta Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat telah kokoh berada di bawah kepemimpinan SISKS Pakoe Boewono XIV.

(Jk)